Dear Tayo,
Masih ingat kenapa panggilan kita tayo ?
Gara - gara lagu bis itu, panggilan kita berubah. Seperti hubungan kita yang tiba - tiba berubah dari teman jadi entahlah apa sebutannya. Lucu yah? Dua orang yang tidak kenal, tidak pernah bertemu, tidak tahu muka satu sama lain awalnya, dan sama - sama kesepian akibat dikecewakan menjadi akrab akibat keseringan main game. Aku kira hanya sinetron di TV saja yang bisa seperti itu.
Kita pacaran atau teman ?
Kalau teman, kita sama - sama merindukan dan saling baperan. Kalau pacaran, kamu sudah balik lagi sama mantan tersayang. Bukan pacaran kan? Tapi, kalau tidak ada kamu rasanya ada yang kurang. Tapi, kalau main sama - sama juga kita kelahi terus. Debat aja terus gara - gara hal sepele. Masih ingat teman - teman yang main sama kita kan? Pasti saja ada celetukan, debat mulu, kelai terus, dan kata mas N, "Sudah kalian kelahi aja daripada diem - dieman." Hahaha. . . Ingat kan? Itu kejadian setelah kamu blokir aku karena kamu balikan sama dia.
Dasar aneh!
Aku juga 😅 Di luar segala keanehan kita, aku sadar kok. Kita dari segi apapun tidak mungkin melangkah lebih jauh dari teman. Hubungan kita cuma sampai teman sampai kapan pun. Tidak peduli seberapa besar rasa kehilangan kita satu sama lain. (Yah, walaupun yang merasa kehilangan cuma aku.) Kita akan selalu menjadi orang asing entah seberapa dekat kita.
Terimakasih. . .
Terimakasih untuk semua waktu yang kamu kasih ke aku.
Terimakasih untuk semua tawa dan senyum itu.
Terimakasih juga untuk semua marah itu.
Terimakasih sudah menyembuhkan luka dari dia, si brengsek itu.
Kamu baik tayo...
Tanpa kamu. . .
Aku mungkin sudah berbuat hal - hal aneh yang lebih merusak hidupku. Jujur mengakhiri hidup juga sempat terlintas sebelum kenal kamu. Kesannya seperti omongan doang sih ya. Tapi ya itu kenyataannya. Yah... Separah itu efek samping masalahku dengan dia. Walaupun belum semuanya aku ceritakan ke kamu. Karena kalau kamu tahu semua, aku takut kamu akan lebih merasa bertanggung jawab dan merasa lebih bersalah untuk meninggalkan aku sendiri. Aku tidak mau kamu merasa seperti itu. Aku juga mau kamu bahagia. Tenang aku akan coba bersikap dewasa sesuai umurku. Aku akan menerima kepergianmu. Karena efek samping kenal kamu selama ini adalah susah melepaskanmu.
Kedengarannya aku berlebihan yah?
Mungkin kamu akan mengerti kalau kamu jadi aku. Berat jadi aku. Tertawa untuk menyembunyikan air mata itu keahlianku. Tapi kok aku sering nangis? Karena sepintar apapun orang menyembunyikan sesuatu pasti beratnya tetap terasa. Dan sekarang aku sudah lelah menyembunyikan itu semua.
Hmm.. Tetap jadi tayo yang aku kenal yah.
Lupakan aku.
Jangan merasa bersalah sama aku.
Tetap anggap aku orang asing agar kamu mudah melupakan aku.
Berlebihan ya kata - kataku? Hahaha. . .
Terimakasih dan Selamat tinggal.
Nice to know you well.
With Love from Depth of My Heart,
-M-
Comments
Post a Comment